SAMPIT – Taman Kota Sampit sebagai tempat rekreasi harusnya bebas akan dari penyakit sosial seperti gepeng atau anak Punk yang biasanya sambil menjadi pengamen.
Wartawan ini memantau keberadaan anak Punk yang tidak tahu berasal dari mana dan terkesan ada pembiaran dari pihak keamanan terutama pihak terkait seperti Satpol PP di Taman Kota. Dinas sosial yang sejatinya mendata dan terus melakukan pembinaan nampaknya tidak bisa berbuat banyak.
Padahal sudah puluhan kali terus dilakukan razia gepeng dan anak Punk. Sementara dari pantauaan beritasampit.co.id, nampak segerombolan anak Punk yang menyeramkan itu menghampiri tiap pengunjung sambil mengamen dan meminta uang.
Terlihat dari wajah pengunjung pun, tidak enak bahkan resah dengan keaadaan mereka. Seperti salah seorang pengunjung yang beritasampit.co.id wawancarai, Saiful (28). Dia mengaku resah dan berharap pengamen harusnya tidak boleh masuk kawasan taman kota.
“Sangat mengganggu, yang jelas mengganggu pemandangan mas, kita cuman duduk datang nayanyi-nyanyi dan minta uang, saya liat sih hampir semua orang mereka samperin,” ujar Saiful, Minggu (16/4/2017) sore.
Dia berharap pihak terkait terutama keamanan setempat tidak membiarkan mereka masuk kawasan Taman Kota. Apa lagi sampai masuk kedalam. “Kalau tempat wisata banyak gepeng dan pengamen, orang gak bakal suka datang berkunjung kesini,” begitu pendapatnya.
Hingga malam, Taman Kota Sampit masih dibanjiri puluhan anak Punk dan masih dibiarkan. Kemana Security nya Ya…?
(fzl/beritasampit.co.id)